Penyerapan Tenaga Kerja Lokal di Proyek Pembangunan Ibu Kota Nusantara

PROYEK pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus berlanjut. Mulai dari pembangunan infrastruktur dasar yang menggunakan dana APBN hingga pembangunan hotel, rumah sakit dan bangunan lainnya yang dikelola swasta murni maupun kerja sama dengan pemerintah.

Sejak awal IKN dibangun, komitmen pemerintah untuk melibatkan tenaga kerja lokal terus dilakukan. Upaya pelibatan dimulai dengan memberi pelatihan kepada masyarakat lokal dan warga lainnya di Indonesia.

Berdasarkan catatan, pada tahun 2022 Kementerian PUPR, Kementerian Ketenagakerjaan dan lainnya telah menggelontarkan dana dan melatih masyarakat Nusantara termasuk masyarakat lokal Sepaku dan Kaltim. Kementerian PUPR memberikan pelatihan dan sertifikasi bagi pekerja konstruksi. Sementara Kementerian Ketenagakerjaan memberikan pelatihan barista, pembuatan kue, membatik, menyablon dan lainnya.

Pada 2022, kami dalam kapasitas sebagai Rektor dan Tim Ahli Tim Transisi OIKN ikut menghadiri kegiatan yang diselenggarakan Kementerian PUPR, Kementerian Naker yang bersinergi dengan Otorita dan Tim Transisi IKN.

Untuk mengatasi hal tersebut, Tim Transisi IKN yang masa kerjanya berakhir tahun 2022 berusaha memperjuangkan agar mereka bisa dipekerjakan. Mulai dari pertemuan dengan Kementerian PUPR, Kementerian Naker dan lainnya. Secara bertahap semua bisa diatasi setelah Tim Transisi IKN dan Kementerian bersinerji dalam mengatasinya.

Lalu berapa besar penyerapan tenaga kerja lokal di proyek pembangunan IKN? Mengutip pernyataan dari Deputi Otorita IKN Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat, Alimuddin, data dari Kementerian PUPR, jumlah tenaga kerja lokal seperti PPU dan wilayah lainnya di Kaltim sebanyak 30 persen. “Berdasarkan data PUPR, pekerja di IKN mencapai 9.976 orang. Sebanyak 30 persen di antaranya telah diisi masyarakat lokal dari berbagai keahlian” kata Alimuddin.

Jujur saja, saya agak meragukan data ini karena dari kunjungan saya ke proyek pembangunan infrastruktur IKN yang dibiayai APBN, tidaklah demikian. Apalagi data yang disampaikan kurang detail. Semestinya diuraikan jumlah serapan pekerja di masing-masing daerah di IKN dan Kaltim termasuk lokasi mereka bekerja.

Data yang disampaikan Deputi OIKN yang menyadur data dari Kementerian PUPR menimbulkan tanda tanya apakah OIKN tidak punya data pekerja yang terupdate? Kita berharap agar masyarakat pekerja lokal di IKN dan sekitarnya terus bertambah, apalagi setelah Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking pembangunan hotel, rumah sakit, training center PSSI dan bangunan lainnya di IKN pada 21-23 September 2023, yang keseluruhannya dikelola swasta.

Untuk dapat terserap dalam proyek pembangunan IKN baik yang dibiayai APBN, kerja sama pemerintah dan swasta atau swasta murni, maka masyarakat lokal dan sekitarnya mesti mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Menjadi pekerja yang kompeten, unggul dan memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik. Yang pasti semakin maraknya pembangunan di IKN akan memberi ruang bagi masyarakat lokal dan sekitarnya untuk terserap dan berkiprah dalam pembangunan IKN.(*)

sumber:  https://kaltim.tribunnews.com/2023/10/01/penyerapan-tenaga-kerja-lokal-di-proyek-pembangunan-ibu-kota-nusantara.